http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/damkar/dscf5337r.jpg

Latihan pemadaman kebakaran serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini untuk mencegah terjadinya kebakaran, dan melatih membuka mata ternyata banyak masalah masalah di rumah rumah dan di kampus hal hal yang mudah terbakar yang ujung ujungnya karena kelalaian kita sendiri. Hal ini dikarenakan banyak kertas kertas, kabel kabel, dan alat alat listrik yang besar yang berserakan.

Insya Allah kalau kita ini mempunyai api yang kecil itu Insya Allah bermanfaat, tapi kalau api itu besar akan menjadi bencana. Begitu pula kalau kita ini diberikan air sedikit oleh Allah tentunya itu sangat bermanfaat, dan ketika kita minta tambahan air kepada Allah menjadi banyak, dan terjadilah banjir. Jadi pada dasarnya apa apa yang kita minta itu mestinya secukupnya saja baik berupa air maupun api, jangan minta terlalu banyak kepada Allah. Menjadi perhatian bagi kita bahwa setiap saat kita itu perlu untuk selalu berlatih. Ternyata kebakaran yang terjadi khususnya di Indonesia itu karena kelalian kita sendiri.

Demikian disampaikan Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D) dalam sambutan pelatihan pemadaman kebakaran dan K3, Sabtu (29 Oktober) bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta yang diikuti 50 (lima puluh) tenaga kependidikan dan dewan dosen.

Lebih lanjut Setya Winarno mengajak kepada semua pihak untuk bersama sama mencegah terjadinya musibah kebakaran baik itu di rumah masing masing maupun di kampus, sehingga hal ini dapat diantisipasi sejak dini, karena seseorang itu akan tahu setelah adanya kejadian. Artinya mencegah kebakaran itu lebih baik dari pada memadamkan kebakaran.

Narasumber Muhammad Farid selaku Komandan Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyambut baik atas gagasan mengadakan pelatihan pemadaman kebakaran ini.  Kebakaran adalah suatu musibah bencana yang ditimbulkan oleh api yang tidak terkendali, terjadi kapan saja dan di mana saja yang mengakibatkan kerugian kehidupan manusia.  

Muhammad Farid mengaku, bahwa penanggulangan kebakaran karena unsur ketidak sengajaan biasanya terjadi karena beberapa hal diantaranya adalah faktor manusia itu sendiri yaitu kelalaian. Hal ini merupakan sifat lupa yang paling dominan menjadi pemicu terjadinya kebakaran. Kecorobohan manusia yang suka bercanda dengan tidak serius dalam menggunakan api menjadi penyebab terjadinya kebakaran, atau mungkin ketidak tahuan dengan coba coba terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan api. Penanggulangan api dalam waktu 3 (tiga) menit masih dapat teratasi, sedangkan puncak api besar pada menit ke 7 (tujuh). Menit ke 15 (lima belas) pertama kita harus sudah di Tempat Kejadian Perkara (TKP), oleh karenanya sarana dan prasarana harus terpenuhi.

Ada 4 (empat ) klas klasifikasi kebakaran diantaranya klas A yaitu kebakaran dimana api berasal dari kebakaran benda atau bahan padat kecuali logam yang apabila terbakar akan meninggalkan abu dan arang. Klas B kebakaran dimana api berasal dari kebakaran benda atau bahan cair atau gas. Klas C kebakaran dimana api berasal dari kebakaran listrik atau kebakaran dimana listrik hidup terlibat. Klas D kebakaran dimana api berasal dari benda logam. Ungkap Muhammad Farid.

 http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/damkar/dscf5360r.jpg

Sementara  operasional dinas pemadam kebakaran DIY (M.Fai) mengatakan  Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. APAR pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan asset perusahaannya.

APAR yang paling umum digunakan selama ini adalah APAR jenis air yang disikan oleh air dengan tekanan tinggi. APAR jenis air ini merupakan jenis APAR yang paling ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, kain, karet, plastik dan lain sebagainya.

 http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/damkar/dscf5407r.jpg

M.Fai menambahkan bahwa, jenis APAR yang lain adalah APAR busa  yang terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa. yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR jenis busa  ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam sepertik, Kain, karet dan lain sebagainya,  serta kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti minyak, alkohol,  dan lain sebagainya. Ujarnya.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/damkar/y.jpg

Selesainya pelatihan klasikal dikelas, dilanjutkan praktek memadamkan api di luar kampus menggunakan 20 (dua puluh) APAR, baik itu APAR busa maupun CO2, serta memadamkan api dengan hidran dari sisi samping maupun memadamkan hingga lantai 4 (empat).

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/damkar/dscf5434r.jpg

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5261r.jpg

The University of Queensland (UQ) Australia berkunjung ke Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam rangka inisiasi kerjasama antara FTSP UII dengan The University of Queensland (UQ), Jum’at (28 Oktober) bertempat di Auditorium Gedung Muhammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliuarang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Sekretaris Program Studi Teknik Sipil (Berlian Kushari, ST., M.Eng) mewakili Pimpinan Fakultas menyampaikan terimakasih dan memberikan penghargaan yang sebesar besarnya kepada The University of Queensland (UQ) Australia. Kunjungan ini adalah inisiasi kerjasama antara keduanya, sejak lebih kurang 5 (lima) bulan yang lalu kita telah mengadakan kontak perdana untuk mempromosikan pendidikan di UQ. Bagi yang berminat untuk melanjutkan study di luar negeri dalam hal ini di UQ, maka perlu dibentuk kerjasama yang bisa digali antara UQ dengan FTSP UII.

Berlian Kushari menambahkan, untuk mewakili kegiatan, ini adalah sebuah bagian dari kerjasama yang disport oleh The University of Queensland (UQ) Australia. Kegiatan ini berbentuk seminar UQ dan host konsultasi bagi calon mahasiswa Pasca Sarjana (S2) maupun Program Doktor (S3).

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5268r.jpg

Sementara Fitria Arsianti Contry Manager Indonesia and The Philippines, UQ Internasional, The University of Queensland (UQ) Australia menjelaskan informasi Program Magister dan Program Doktor (S3)  dan  pertukaran mahasiswa (student exchange) di UQ Australia, dan prasyarat yang perlu dipenuhi.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5280r.jpg

Acara yang dihadiri lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) mahasiswa S1, Pasca Sarjana, dewan dosen dilingkungan FTSP, serta beberapa alumni UQ S2 dan S3 yang saat ini sebagai dosen UII. Fitria berharap informasi dan peluang ini sangat baik maka  gunakan untuk studi lanjut,  riset, student exchange dan kolaborasi akademik.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5290r.jpg

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/123.jpg

Sebuah pertemuan yang sengaja diselenggarakan dengan tujuan sebagai pembelajaran general terhadap sebuah topik tertentu dengan jalan pemecahan masalah, yang dilakukan melalui interaksi tanya jawab antar peserta, yang proses berjalannya dipimpin oleh seorang moderator itulah Seminar.  Pihak yang berperan dalam seminar adalah penyaji atau pemakalah, moderator, pembawa acara, pembahas dan juga audience atau peserta.

Sebagaimana yang diikuti oleh 7 (tujuh) Laboran Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia dalam Seminar Nasional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Workshop dengan tema “Cetak Biru Kegiatan dan Regulasi Direktorat SDID untukk Mewujudkan PLP Yang Kompeten dan Profesional” pada Kamis dan Jum’at 20-21 Oktober yang lalu di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ketujuh laboran FTSP UII tersebut adalah Sukamto HM, Pranoto, Yudi Falal, Abdul Supardi, Darusalam, Suwarno, dan Amirul Yahya.

Seminar dan Workshop  yang diselenggarakan dan dibuka oleh Wakil Rektor III UGM dihadiri oleh Direktur Jendral Perguruan Tinggi sekaligus sebagai Keynot Speker, yang diikuti sebanyak 21 (dua puluh satu) Pergururuan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia  yang terdiri dari 400 (empat ratus) peserta, dengan pemakalah 71 naskah.

Dari 71 pemakalah satu satunya berasal dari FTSP UII, yaitu  Sukamto HM Laboratorium Jalan Raya Program Studi Teknik Sipil. Atas bimbingan Miftahul Fauziah, Ph.D dan Ir.Subarkah, MT sukamto HM berhasil menjadi pemakalah dalam Seminar tersebut dengan judul “Cara Membuat Job Mix Formula (JMF) Beton Aspal Campuran Asphalt Concrete-Wearing Concrete (AC-WC)”.

Berbincang bincang dengan reporter Sukamto HM mengatakan bahwa Job Mix Formula (JMF) itu adalah cara membuat atau menentukan perbandingan campuran agregat antara agregat kasar (CA) dengan agregat sedang (MA), serta agregat halus (FA) dan Sand (pasir). JMF itu sendiri bertujuan untuk mengetahui porsi agregat kasar, sedang, halus, dan pasir disamping untuk mengetahui porsi aspal yang akan digunakan, serta untuk mengetahui karakteristik marshal test, sehingga akan dihasilkan Kadar Aspal Optimal (KAO).

Sukamto HM mengaku bahwa Job Mix Formula (JMF) ini bermanfaat sebagai dasar campuran beton aspal untuk pekerjaan di lapangan, untuk kontrol suatu pekerjaan dengan campuran AC-WC, dan sebagai acuan bagi pemula yang akan membuat JMF AC-WC.     

Dari hasil pengujian aspal yang dilakukan di Laboratorium Jalan raya, Program Studi Teknik Sipil UII maka dapat disimpulkan bahwa aspal yang digunakan untuk penelitian cara membuat Job Mix Formula (JMF) beton aspal campuran AC-WC aspalnya baik, dan memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2. Sedangkan dari hasil agregat yang dilakukan di Laboratorium Jalan Raya, Program Studi Teknik Sipil UII dapat disimpulkan bahwa agregat yang digunakan untuk penelitian cara membuat JMF betonn aspal campuran AC-WS agregatnya baik, dan memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2. Ungkap Sukamto HM.

Di FTSP UII Sosialisasikan Kompetisi Konstruksi Berkelanjutan LafargeHolcim Award

LafargeHolcim Foundation for Sustainable Construction kembali membuka kompetisi desain konstruksi berkelanjutan paling bergengsi di dunia.  LafargeHolcim Awards yang sebelumnya dikenal dengan Holcim Awards mencari proyek unggulan dari para profesional maupun ide ide berani dari generasi muda yang menggabungkan konsep konstruksi berkelanjutan dengan arsitektur. Kompetisi ini akan menilai ide ide terbaik untuk mengatasi tantangan saat ini, urbanisasi peningkatan kualitas hidup.

LafargeHolcim Awards kini memasuki siklus kelima yang terbagi dalam 2 (dua) katagori. Katagori utama dan next generation. Katagori utama dibuka bagi arsitek, perencana, insiyur (Ir), mahasiswa Program Studi terkait, pemilik proyek, pembangun dan kontraktor yang menunjukkan praktik konstruksi berkelanjutan pada penggunaan teknologi, aspek lingkungan, sosial ekonomi, dan budaya dalam perencanaan dan konstruksi proyeknya. Proyek harus telah mencapai tahap lanjutan dari sisi desain, memiliki probabilitas tinggi untuk dieksekusi, dan belum memulai proses pembangunan sebelum 4 Juli 2016.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5179_r.jpg

Demikian dijelaskan Oepoyo team PT.Holcim setelah sosialisasi LafargeHolcim Awards yang diselenggrakan di Audotorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Kamis (27 Oktober).

Oepoyo menjelaskan lebih dalam bahwa peserta di bawah umur 30 tahun juga dapat mengirimkan konsep visioner dan ide beraninya dalam kompetisi ini melalui katagori Next Generation yang khusus diperuntukkan bagi mahasiswa dan profesional. Kompetisi LafargeHolcim Awards ini dibagi dalam 5 (lima) wilayah geografis, masing masing wilayah akan dinilai oleh Juri dan team ahli dari wilayah tersebut. Indonesia termasuk wilayah Asia Pacific akan dinilai oleh dewan juri yang diketuai Donald Bates, Chair of Architectural Design dan Profesor dari University of Melboerne serta Direktur dari LAB Architecture Studio Australia. Pemanang akan diumumkan pertengahan tahun 2017 dan otomatis lolos ke kompetisi  LafargeHolcim Awards global tahun 2018 mendatang. Ujar Oepoyo.

Sementara PT.Holcim bagian Teknikal (Piping) dalam sosialisasi LafargeHolcim Awards menyampaikan bahwa LafargeHolcim Awards ini kompetisi berkelanjutan yang berhadiah $2 juta sebagai penghargaan Internasional LafargeHolcim Awards ke-V mencari solusi berkelanjutan di Kampus FTSP UII. UII merupakan salah satu  Universitas yang ditunjuk untuk tempat sosialisasi, karena UII merupakan Universitas swasta terbaik se-Indonesia. Diharapkan mahasiswa FTSP UII ikut berpartisipasi aktif dengan mendaftarkan secara online sebagai peserta guna memasukkan ide ide konsep baru yang berbentuk abstrak.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5173_r.jpg

Sebagaimana disampaikan Piping, Rayendra, MT mewakili Pimpinan Fakultas dalam sambutannya menyampaikan dan mengajak kepada seluruh mahasiswa FTSP UII untuk ikut menyertakan kompetisi LafargeHolcim Awards ini, sampaikan ide ide konsep baru berbentuk desain. Bukan hanya sekedar kompetisi yang diikuti, namun juga masa depan yang di gapai.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5202_r.jpg

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/pengumuman.jpg