Lima dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis dan Workshop Kurikulum Berbasis OBE secara daring di Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Aceh (UNIMAL) pada hari Jum’at, 3 Sya’ban 1444 H/ 24 Februari 2023. “Bimbingan teknis (bimtek) ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Aceh mempelajari kurikulum OBE sebagai salah satu persyaratan pengajuan akreditasi internasional,” ungkap Dr. Muhammad, S.T., M.Sc., Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.

Kurikulum berbasis capaian pembelajaran (Outcomes Based Education/OBE) merupakan kurikulum yang tidak berhenti pada sesuatu yang telah diajarkan, tetapi lebih jauh, pada hal yang sebenarnya dikuasai oleh mahasiswa melalui proses pembelajaran. Lebih lanjut Miftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D. menjelaskan tentang prinsip-prinsip sistem OBE hingga konsekuensi yang harus dipenuhi dengan adanya penerapan OBE. Ketua Jurusan Teknik Sipil ini juga menjelaskan secara rinci penyusunan profil lulusan, Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), CP mata kuliah, serta evaluasi dan pengukuran profil lulusan, CPL, CPMK.

Selanjutnya, pemaparan OBE pada klaster arsitektur disampaikan oleh Ketua Jurusan Arsitektur, Prof. Noor Cholis Idham, S.T., M.Arch., Ph.D. Dalam kesempatan tersebut, Prof Noor menyampaikan proses dan tahapan yang diperlukan untuk pengajuan akreditasi internasional dan kurikulum yang diterapkan di Program Studi Arsitektur.

Sementara itu, penyampaian penerapan OBE pada Program Studi Teknik Lingkungan disampaikan oleh Dr. Eng. Awaluddin Nurmiyanto, S.T., M.Eng (Ketua Jurusan Teknik Lingkungan) dan Any Juliani, S.T., M.Sc.(Res.Eng.), Ph.D. (Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Program Sarjana). Pada bimtek tersebut, kedua doktor Jurusan Teknik Lingkungan ini menyampaikan dampak baik penerapan sistem OBE di Teknik Lingkungan serta upaya-upaya yang dilakukan, antara lain akselerasi capaian, eksposure internasional, rekognisi nasional, evaluasi proses pembelajaran, penyiapan lulusan yang berkompeten, penyentakan alumni yang profesional, upaya perbaikan berkelanjutan, dan lain sebagainya.

Dalam bimtek dan workshop OBE ini, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., yang juga merupakan salah satu narasumber memaparkan tentang konsep dan perspektif akreditasi internasional serta pemilihan lembaga akreditasi internasional. Taklupa dalam bimtek tersebut Ilya juga mempromosikan Proyek Erasmus+iHiLead, yaitu program pengembangan manajemen dan kepemimpinan perguruan tinggi yang didanai oleh Erasmus serta mengajak Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Aceh untuk bergabung menjadi anggota Asosiasi PEMIMPIN untuk pembahasan topik internasionalisasi lebih intensif.

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mensyukuri Miladnya. Untuk tahun ini genap mencapai angka 80 tahun. Peringatan milad kali ini dilaksanakan secara luring pada Senin, 28 Rajab 1444 H/20 Februari 2023 di Auditorium K.H. Abdul Kahar Muzakir UII Kampus Terpadu UII dan dihadiri oleh civitas akademika dan tamu undangan.

Rangkaian acara Rapat Terbuka Senat ini meliputi pemaparan capaian dan raihan UII selama satu tahun ke belakang, pidato ilmiah dengan judul “Partai Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia” oleh Dr. Jamaludin Ghafur, S.H., M.H., serta pembacaan surat keputusan dan penyerahan penghargaan bagi sivitas akademika UII.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., dalam paparannya mengungkapkan rasa bersyukur atas berbagai prestasi yang telah diraih UII hingga usianya yang ke-80 tahun ini. UII juga semakin memantapkan sepak terjangnya sebagai kampus riset dengan diterbitkannya beragam karya akademik oleh para mahasiswa dan dosen. Selain meningkatkan kualitas pendidikan, UII juga mendorong para pengajar untuk terus berusaha mencapai tingkatan akademik yang setinggi-tingginya. Terus bertambahnya jumlah doktor dan guru besar yang ada di UII menjadi salah satu wujud dari komitmen tersebut.

“Sejalan dengan tema milad UII tahun ini, yaitu substantif, inklusif, kontributif menyiratkan bahwa UII dalam usianya sekarang akan terus menajamkan diri dalam catur dharma pendidikan tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Drs. Suwarsono berpesan bahwa usia 80 tahun bukan sesuatu yang bisa dicapai dengan tiba-tiba. Ada proses panjang nan kompleks yang membangun UII hingga menjadi seperti sekarang. Ia juga menambahkan proyeksi berbagai pembangunan yang berjalan dan akan datang dari UII, baik dari sektor infrastruktur maupun badan usaha.

Kegiatan diakhiri dengan pemberian penghargaan bagi para sivitas akademika UII yang telah memberikan kontribusi terbaiknya bagi universitas. Baik dosen, tenaga kependidikan, serta fakultas dan program studi mendapatkan penghormatan atas dedikasinya. Pembacaan Surat Keputusan peraih penghargaan di bacakan oleh oleh Kepala Badan Etika dan Hukum UII, Anang Zubaidy, S.H., M.Hum.

Adapun penerima penghargaan di lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII kategori Penghargaan Kesetiaan Mengabdi Selama 35 Tahun untuk dosen adalah, ‪Prof. Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc., Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., Ir. Rini Darmawati, M.T., Ahmad Saifudin Mutaqi, Ir., M.T., IAI, AA., Ir. Etik Mufida, M.Eng., Ir. Handoyotomo, MSA., Ir. Suparwoko, MURP.. Untuk kategori Penghargaan Kesetiaan Mengabdi Selama 25 Tahun untuk dosen adalah, Ph.D., Dr. Ir. Kasam, M.T., dan Dr. Ir. Revianto Budi Santosa, M. Arch..

Sementara itu, Penghargaan Tenaga Kependidikan untuk kategori Kesetiaan Mengabdi Selama 25 Tahun diberikan kepada Sarjiman, Pranoto, Wiwik Saptorini, Suwarno, Ngadiyo, Zarowi, Anang Susilo, A.Md., Mukidi, A.Md., Darusalam, A.Md., Yatiman, A.Md. Sedangkan Kategori penghargaan Tenaga Kependidikan Berprestasi untuk Pranata Laboratorium Pendidikan Berprestasi diberikan kepada Darusalam, A.Md., dan penerima penghargaan Tenaga Kependidikan Terbaik adalah Ratna Kumala Dewi, A.Md.

Piagam penghargaan diserahkan oleh Rektor UII didampingi oleh Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII.

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (SAKAPARI) Seri 11, yang saat ini berkolaborasi dengan Laboratorium Reka Ruang Rupa Program Studi Arsitektur FTSP UII. Secara resmi acara dibuka oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan.

Kegiatan dilaksanakan pada 13 Rajab 1444 H/4 Februari 2023 dengan tema ”Placemaking untuk Mewujudkan Komunitas yang Lebih Berdaya” dengan menghadirkan Pembicara Utama, Tutin Aryanti, ST., MT., Ph.D. dari Universitas Pendidikan Indonesia, Ir. Hastuti Saptorini, M.A. dan Stefy Prasasti Anggraini, ST., M.Arch. dari Jurusan Arsitektur FTSP UII dengan moderator M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc.

Tutin Aryanti, S.T., M.T., Ph.D., dalam paparannya mengungkapkan bahwa di lingkungan yang kohesivitas sosialnya kurang, ruang aman lebih dibentuk oleh sistem dan perangkatnya. Kepercayaan pada lingkungan cenderung tinggi karena tingkat ekonomi menengah ke atas. Sementara itu di lingkungan yang kohesivitas sosial tinggi, keamanan lingkungan terbentuk secara alami. Kohesivitas sosial bisa dibentuk dengan kesamaan latar belakang dan kekerabatan. “Masjid sebagai memiliki peran sebagai pengikat komunitas,” ujarnya.

Sementara itu, Ir. Hastuti Saptorini, M.A. dalam materinya menyampaikan bahwa terbentuknya placemaking dimotivasi oleh dua faktor utama, yaitu kebutuhan dasar manusia atau faktor pendorong dan kondisi setting atau disebut faktor penarik. Placemaking sebagai metode atau pendekatan berbasis aktifitas komunitas yang bernilai atau bermakna psikologis, sosiologis, ekonomis, edukatif dan ecologis. “Placemaking memerlukan perawatan sebagai konsekuensi yang berkeanjutan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ada tiga makna placemaking sebagai pendekatan rancangan yang pertama adalah placemaking adalah dari sosial, untuk sosial dan oleh sosial, sedangkan kedua placemaking bersifat produktif dan konstruktif. “Makna yang ketiga adalah placemaking harus sustainable dari sisi sosial, ekonomi dan lingkungan,” imbuhnya.

Penghargaan Best Paper berhasil diraih oleh Muhammad Mufeed Al Bareeq, M. Taufiq Iskandar dan Ir. Fajriyanto, MT., dengan judul “Placemaking Kawasan Jogokariyan sebagai Pasar Rakyat untuk Kegiatan Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat”. Sedangkan Best Presenter diraih oleh Charisma Rheza dengan judul “Placemaking di Sekitar Lapangan Minggiran Yogyakarta dalam Potensinya sebagai Tempat Berkumpul”.