foto tentang MoU Realestate Kembali  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  menunjukkan komitmennya bersama asosiasi Indonesia berupa Memorandum of Undrstanding (MoU) atau penandatanganan nota kesepahaman, guna menuju mewujudkan World Class University. Selasa (10 Mei) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5  FTSP melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Realestat.

Penandatanganan Nota Kesepahaman FTSP UII dengan Realestat dilakukan oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dengan Ketua Realestat Daerah Istimewa Yogyakarta (Nur Andi Wijayanto, ST., MBA., M.Sc) berjalan khidmat, dihadiri dan disaksikan oleh 3 (tiga) asosiasi Indoeneia yaitu Realestat, ENKINDO dan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua Program Studi Arsitektur UII (Noor Kholis Idham, Ph.D), Ketua dan sekteraris Program Profesi Arsitektur (PPAr) UII dan segenap tamu undangan.        

Dalam sambutannya Dekan FTSP UII  (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc) mengatakan dengan dilaksanakannya MoU ini mengajak untuk segera mengadakan kegiatan kolaborasi nyata atau riil yang bersifat akademik maupun non akademik. Dicontohkan kolaborasi akademik berupa penyampaian materi apa saja yang diperlukan oleh mahasiswa arsitektur maupun Program Profesi Arsitektur hubungannya dengan realestat. Dekan FTSP UII merasa tersanjung dengan menandatanganan MoU ini, dengan harapan semoga kedepan banyak kegiatan yang ditindaklanjuti, hal ini pula menjadi support bagi Program Studi yang lain yang ada di FTSP UII.

Senada dengan Dekan FTSP UII, Ketua Realestat Nur Andi Wijayanto, ST., MBA., M.Sc sepakat menjembadani kegaiatan riil atau nyata dengan FTSP UII. Karena dimata masyarakat selama ini Realestat dipandang sebagai wajah komersial, akan tetapi sebaliknya bahwa Realestat dengan FTSP UII akan membuktikan dimata masyarakat dengan wajah intelektual. Disamping itu Nur Andi Wijayanto mengajak kepada asosisasi yang hadir ini untuk bersama sama bisa menata ulang kota Yogyakarta. Dengan demikian tandatangan MoU ini subtansi, dan akan adanya langkah nyata. Ungkapnya.

Selesainya penandatanganan MoU dilanjutkan dengan pemaparan pengembangan Realestat oleh Ir.Ahmad Saifudin Mutaqi, MT., IAI (Ketua Program Profesi Arsitektur UII yang sekaligus sebagai anggota dan pengurus IAI).

Beasiswa Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Thailand

Berikut kami sampaikan pengumuman atau informasi beasiswa dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Thailand. Bisa dibuka disini

Asean Young Entrepreneurs Summit (AYES) adalah program kewirausahaan yang  diselenggarakan oleh Universitas Kebangasaan Malaysia dengan maksud  untuk mendidik generasi muda sebagai calon calon pengusaha  di wilayah ASEAN. Kegiatan ini diselenggarakan 16 hingga 17 April 2016 yang lalu bertempat di Dewan Canselor Tun Abdul Razak (DECTAR) Universitas Kebangasaan Malaysia, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dengan mengirimkan 1 (satu) mahasiswa untuk mengikutinya.

Rafi’ Farhan Fahrurrozi (15512072) mahasiswa semester 2 (dua) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) sepulang mengikuti AYES kepada reporter mengatakan, bahwa  AYES bertajub  Empowering Marketing For Young Entrepreneurs  bertujuan untuk mengumpulkan pengusaha muda dan mahasiswa/wi dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) yang ada di wilayah ASEAN, disamping untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa/wi dan pengusaha muda  belajar dari pengusaha sukses di ASEAN, juga  menjadi platform bagi para mahasiswa/wi atau pengusaha muda untuk berbagi pengalaman. Ungkapnya.

{mosimage}Dinamika profesi insinyur nasional semakin berkembang, sekarang tidak terlepas dari adanya perubahan di level internasional. Di Indonesia meski tergolong lambat dalam merespon dinamika itu, namun saat ini tengah bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan, yaitu  seperti dengan mengembangkan sertifikasi dan pendidikan profesi bagi para insinyur nasional. Dengan bergabungnya Indonesia dalam ASEAN Economic Community, peningkatan daya saing profesi insinyur menjadi hal yang tak bisa ditawar lagi.

Demikian sambutan Wakil Rektor I Bidang Akademik UII (Dr.-Ing. Ilya Maharika, MA., IAI) dalam acara nota kesepahaman dan workshop antara Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) tadi pagi Jum’at (22 April 2016) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Yogyakarta yang  dihadiri lebih dari 50 (lima puluh) peserta dari UII maupun berbagai instansi dan perusahaan kota Yogyakarta.

Lebih Lanjut Dr.-Ing. Ilya Maharika, MA., IAI  menambahkan, sebagai Perguruan Tinggi (PT) juga terus mendorong sivitas akademikanya, baik dosen maupun mahasiswa untuk mengejar sertifikasi profesi, dan pada tahun ini kita menganggarkan dana yang cukup besar agar para dosen dapat segera melengkapi sertifikasi profesi sesuai dengan keahlian yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan insinyur yang berkawalitas.

Guna mendapatkan  pembangunan yang berkualitas di Indonesia membutuhkan sumberdaya insinyur yang kompeten dan berkualitas,  dengan terbukanya pasar tenaga kerja asing maka  tingkat kompetisi antar insinyur diprediksi akan semakin lebih ketat. Oleh karena itu, insinyur Indonesia perlu untuk terus mengasah kompetensi profesionalnya baik melalui pendidikan dan pelatihan seperti Pembinaan Profesi Insinyur (PPI) pagi hari ini yang diselenggarakan kerjasama antara  FTSP UII dengan  PII.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Dekan FTSP UII  (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc) dengan PII Wilayah DIY (Ir. Akhmad Suraji, MT, Ph.D) yang dilanjutkan dengan workshop dengan narasumber Ir.Suhada, MBA.IPM; Ir.Ahdiat Kurniadi, IPM; dan Ir.Ngadiyanto, SE, IPM.

Dalam sambutannya  Ir. Akhmad Suraji, MT, Ph.D sebagai wakil  PII Wilayah DIY menyampaikan bahwa  dengan amanat UU No. 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran, maka  program sertifikasi bagi insinyur profesi teknik merupakan keharusan untuk menjamin kualitas jasa insinyur profesional dengan harapan  melalui program sertifikasi ini  bisa  menjadi rujukan standar atau pilar bagi profesi insinyur guna meningkatkan daya saing SDM di  Indonesia.

{mosimage}Selasa  (19 April) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas islam Indonesia (UII) menerima kunjungan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sumberejo Tanggamus Lampung, bertempat  di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Yogyakarta, yang terdiri dari 200 (dua ratus) siswa didampingi 19 (sembilan belas) guru.

Abdul Robby Maghzaya, M.Sc   selaku Kepala Bidang Humas, kerjasama dan agama PPKF FTSP mengatakan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII memiliki 3 (tiga) Program Studi (Prodi) S1 yang terdiri dari Teknik Sipil, Arsitektur dan Teknik Lingkungan, ditambah Program Magister Teknik (MT) serta Program Profesi Arsitek (PPAr). Ketiga Prodi ini  dalam proses menuju akreditasi internasional, namun Prodi Teknik Sipil bulan Maret 2016 yang lalu alhamdulillah sudah mendapatkan akreditasi internsasional dari Jepang yaitu Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE). Sedangkan Prodi Arsitektur saat ini sedang proses menuju akreditasi internasional menginduk Korean Architecture Accrediting Board (KAAB), dan Teknik Lingkungan menginduk Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA. Harapannya tahun 2017 ketiga Prodi FTSP UII sudah dapat mendapatkan sertifikat akreditasi internasional.

Ketua Program Studi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) mengatakan bahwa kompetensi lulusan Teknik Sipil UII diharapkan mampu merancang, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan bangunan ketekniksipilan dengan amanah, terampil, kompeten adaptif, inovatif dan berwawasan kebencanaan. Beberapa contoh yang menjadi tanggungjawab sebagai seorang alumnus Tekniki Sipil adalah tentang bangunan, tentang lingkup bangunan yang menjadi bidang kerja Teknik Sipil seperti bangunan gedung, bangunan perumahan atau pemukiman, jalan dan jembatan, pelabuhan, terowongan, industri, waduk, dan bendungan. Awal Maret 2016  Prodi Teknik Sipil UII telah mendapatkan sertifikat  akreditasi Internasional Japan Acreditation Board for Engineering Education (JABEE) dan saat ini pula berupaya untuk terus meningkatkan mutu akademisnya guna menghasilkan lulusan yang berkwalitas. Tutur Miftahul Fauziah.

Ketua Prodi Arsitektur FTSP UII (Noor Cholis Idham ,Ph.D) menyampaikan bahwa arsitektur UII merupakan Prodi yang sudah mendapatkan pengakuan Akreditasi A dengan skor 379, hal ini merupakan nilai akreditasi skor tertinggi seluruh Indonesia. Bicara tentang arsitektur  tidak  hanya bicara tentang ilmu teknik saja, akan tetapi arsitektur juga berbicara atau mewadahi bidang sosial, seni dan lainnya. Noor Cholis menambahkan bahwa arsitektur UII menerima calon calon mahasiswa asal SMA jurusan IPS dan bahasa disamping jurusan IPA.  Seperti prodi yang lain, arsitektur UII pun saat ini sedang mempersiapkan diri mengikuti akreditasi internasional yang menginduk Korean Architecture Accrediting Board (KAAB), dan menurut rencana akhir tahun 2016 ini akan adanya vicitasi akreditasi internasional. Imbuhnya.

Sementara Eko Siswoyo, Ph.D Wakil dari Prodi Teknik Lingkungan menjelaskan bidang keilmuan teknik lingkungan, seperti penyehatan lingkungan permukiman; seperti air limbah, persampahan, drainase, penyediaan air bersih, pengendalian pencemaran air, tanah, udara, pengelolaan lingkungan industri (Limbahdan K3) dan pengelolaan lingkungan pertambangan (Limbahdan K3). Lulusan S2 dan S3 dari Jepang ini juga menerangkan sistem pembelajaran yang diterapkanya menggunakan model Active Learningdan Project Based Learning. Model ini menuntut beliau, bahwa mahasiswa akan mampu belajar secara mandiri dan team work serta melakukan analisis secara komprehensif terhadap studi kasus yang diberikan dengan pendampingan dosen.