Keikutsertaan Nisa Raisa Shaleha dalam agenda KCC didasarkan pada keinginan kuat ikut berkontribusi pemuda Indonesia dalam ajang Internasional dengan membawa misi persahabatan dan pertukaran kebudayaan antara negara negara ASEAN.
Keikutsertaan Nisa Raisa Shaleha dalam agenda KCC didasarkan pada keinginan kuat ikut berkontribusi pemuda Indonesia dalam ajang Internasional dengan membawa misi persahabatan dan pertukaran kebudayaan antara negara negara ASEAN.
Pada hari ini, Senin 11 April 2016 saya yang bertanda tangan di bawah ini, Tanty Kesuma Ayu Iswardhani, S.Ars; Nindyra Faiza Fajri, S.Ars; Adityanto Tri Prabowo, S.Ars; Intan Ayuningtyas, S.Ars; Putri Permatasari, S.Ars; Zeni Sabrina Anggraini, S.Ars; Hindun Khairotun Nadlifah, S.Ars; Izazaya Binta, S.Ars; Firmanriansyah, S.Ars; Onny Dwi Puspa, S.Ars; Idzmi Darmawan, S.Ars dihadapan Bapak Ibu serta saudara-saudari, sebagai arsitek, dengan ini menyatakan bersedia mengucapkan sumpah Arsitek sesuai dengan agama yang saya anut sebagai berikut :
Demi Allah saya bersumpah, bahwa:
“Dalam segala tata laku anggota ikatan arsitek Indonesia berjanji, berpegang teguh pada mukadimah IAI, dengan keyakinan bahwa, penyimpangan atas kode etik arsitek, dan kaidah tata laku profesi arsitek adalah, mencemarkan kehormatan, jabatan, kedudukan, dan martabat kami, sebagai arsitek”.
Demikian sumpah yang telah dibaca sebelas alumnus Profesi Arsitektur UII angkatan ke-3 tahun 2016 dihadapan hadirin yang disaksikan oleh Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc), Wakil Rektor I UII (Dr.Ing. Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua Program studi Arsitektur UII (Noor Cholis Idham, ST., M.Arch., Ph.D), Ketua Program PPAr (Ahmad Saifuddin Mutaqi, Ir., MT., IAI, Sekretaris Program PPAr (Jarwa Prasetya Sih Handoko, ST., M.Sc), Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Nasional (Ir.Munichy Bachron Edrees, M.Ars., IAI.,AA), Ketua IAI DIY (Arif Heru Swasono, Ir.,MT.IAI), LPJK Nasional (Ir.Darma Tyanto S, MT., MBA), Ketua LPJK DIY (Ilham Purnomo, IR., MT.IAI), beberapa dosen arsitektur UII, dan segenap orangtua wali arsitek muda bertempat di auditorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc) dalam sambutannya mengatakan bahwa pendidikan profesi arsitek sangat relevan untuk mendorong daya saing arsitek Indonesia di kancah globalisasi. Karena ke depan hanya arsitek yang memiliki lisensi dan sertifikasi profesi yang karyanya dapat diakui secara kredibel di kalangan jasa kontruksi. Bahkan di DIY sampai saat ini UII masih menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang kontinyu menjalankan pendidikan profesi ini.
Sementara Ir.Munichy Bachron Edrees, M.Arch., IAI selaku Ketua Dewan Kehormatan IAI Nasional menyampaikan keprihatinan atas masih rendahnya jumlah tenaga ahli konstruksi di Indonesia. Dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki Undang Undang (UU) Arsitek, setelah sebelumnya menerbitkan UU Insinyur, karena profesi arsitek juga butuh regulasi agar praktek profesi ini lebih dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Kepada para arsitek muda UII janganlah lekas puas hanya dengan memiliki sertifikat profesi, namun bersemangatlah untuk memiliki sertifikasi profesi setingkat ASEAN sehingga dapat berkarya dan bersaing dengan arsitek-arsitek asing di lingkup Asia Tenggara. Pintanya.
Arsitektur sebagai warga Negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar dan mengabdikan keahlian serta pengetahuannya melalui berbagai cara pendekatan, pemikiran yang arif dan bijak, sesuai dengan hakikat kemanusiaan, demi tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, umat manusia, bangsa, Negara, dan profesi. Itulah mukadimah Anggaran Dasar (AD) IAI.
Yakin akan arti dan peran arsitektur dalam menyejahterakan jasmani dan rohani masyarakat, maka arsitek wajib mengamalkan kemampuan dan pengetahuannya sebagai orang keperayaan dan penasehat ahli dengan semangat kerjasama, keterbukaan, dan iktikad yang sebaik-baiknya. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, arsitek berhimpun dalam satu organisasi profesi yang bernama Ikatan Arsitektur Indonesia.
{mosimage}Koperasi lahir sebagai organisasi gerakan ekonomi rakyat, tidak hanya pada masyarakat umum saja, tetapi menyentuh rana mahasiswa sehingga perkembangan koperasi mahasiswa bersinergi dengan jalannya koperasi pada umumnya. Hidupnya koperasi di tengah tengah mahasiswa sebagai bahan pembelajaran untuk mengembangkan jiwa usaha dalam berorganisasi ekonomi.
Berangkat dari itu Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang merupakan salah satu perkumpulan generasi muda Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang bergerak dalam bidang perkoperasian mengadakan entrepreneurship atau kewirausaan kemarin Ahad (10 April) bertempat di ruang kelas Gedung Mohammad Natsir lantai II FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Entrepreneurship atau kewirausaan yang berthema “Path To Be A Success Entrepreneur” diikuti oleh segenap pengurus dan anggota KOPMA FTSP UII guna memberikan pengetahuan atas pentingnya berwirausaha, dan juga guna menumbuhkan semangat berwirausaha pada diri mahasiswa.
Saat ini 2 (dua) Program Studi (Prodi) di FTSP UII dalam proses menuju akreditasi internasional, sedangkan 1 (satu) Prodi yang sudah mendapatkan sertifikat akreditasi internasional adalah Prodi Teknik Sipil awal Maret 2016 yang lalu yang menginduk Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE). Sedangkan Prodi Arsitektur saat ini sedang proses menuju akreditasi internasional menginduk Korean Architecture Accrediting Board (KAAB), dan Teknik Lingkungan menginduk Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA. Disamping itu FTSP UII kini banyak menjalin hubungan kerjasama dengan perguruan tinggi internasional seperti Jepang, Korea, Amerika, Turki, Thailand, Belanda, dan Jerman.
Demikian kata sambutan Dekan FTSP UII Dr,-Ing.Ir.Widodo, M.Sc dalam penerimaan kunjungan SMA Negeri 1 Nagrak Sukabumi, Jawa Barat. Lebih lanjut Dekan FTSP UII menawarkan adanya beberapa beasiswa yang telah disediakan FTSP UII dan Universitas, berupa beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), Bidikmisi, Beasiswa Bantuan Mahasiswa (BBM), Beasiswa Kahar Mudzakir – Sardjito (AKMS), Mahasiswa Berprestasi, Beasiswa Penghargaan Minat Bakat & Penalaran Keilmuan, Beasiswa Penghargaan Publikasi Karya Tulis Mahasiswa, Beasiswa Mahasiswa Unggulan (BPKLN), dan masih banyak beasiswa lain yang menarik. Imbuhnya.
Penerimaan kunjungan ilmiah yang dihadiri pula para Ketua, Sekretaris atau yang mewakili Program studi dilingkungan FTSP UII.
Ketua Program Studi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) mengatakan bahwa Alhamdulillah pada awal Maret 2016 Programm Sudi (Prodi) Teknik Sipil UII mendapatkan sertifikat akreditasi Internasional Japan Acreditation Board for Engineering Education (JABEE) secara penuh untuk masa 6 tahun sejak Maret 2016. Oleh karena itu Prodi Teknik Sipil UII berupaya untuk terus meningkatkan mutu akademisnya guna menghasilkan lulusan yang berkwalitas. Persiapan guna memperoleh akreditasi internasional ini Prodi Teknik Sipil berupaya kompetensi sejak tahun 2011 hingga tercapainya akreditasi internasional.
Lebih lanjut Miftahul Fauziah menekankan bahwa kompetensi lulusan Teknik Sipil UII diharapkan mampu merancang, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan bangunan ketekniksipilan dengan amanah, terampil, kompeten adaptif, inovatif dan berwawasan kebencanaan. Digambarkan pula tentang lingkup bangunan yang menjadi bidang kerja Teknik Sipil seperti bangunan gedung, bangunan perumahan/pemukiman, jalan dan jembatan, pelabuhan, terowongan, industri, waduk, bendungan serta infrastruktur lainnya.
Sedangkan Sekretaris Prodi Teknik Lingkungan (Any Juliani, ST., MT) memberikan bidang keilmuan teknik lingkungan, seperti penyehatan lingkungan permukiman (seperti air limbah, persampahan, drainase), penyediaan air bersih, pengendalian pencemaran air, tanah, udara, pengelolaan lingkungan industri (Limbahdan K3) dan pengelolaan lingkungan pertambangan (Limbahdan K3). Sedangkan sistem pembelajaran yang diterapkanya itu menggunakan model Active Learningdan Project Based Learning. Model ini menuntut mahasiswa mampu belajar secara mandiri dan team work serta melakukan analisis secara komprehensif terhadap studi kasus yang diberikan dengan pendampingan oleh dosen/ asisten.
Sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Nagrak Sukabumi Jawa Barat (Zhairy Andhryanto, S.Pd., M.M.Pd) dan rombongan yang terdiri dari 260 (dua ratus enam puluh) siswa didampingi 20 (dua puluh) guru mengatakan, bahwa kedatangannya ke FTSP UII dalam rangka silaturrahmi, dan memberikan motivasi kepada anak didik guna mempersiapkan masuk ke Perguruan Tinggi, serta mencari wawasan dan informasi keberadaan akademis yang ada di FTSP UII.