Akhir akhir ini kita seakan semakin kehilangan rasa peduli terhadap lingkungan. Terbukti banyaknya kerusakan dan pencemaran lingkungan di sekitar yang disebabkan oleh perilaku kita sendiri sebagai manusia. Salah satunya karena tidak terkendali pembuangan sampah di sungai secara terus menerus seakan akan membudaya  dimasyarakat dengan begitu saja tanpa sadar akan dampak dari pencemaran. Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup di bumi dan sebagai indikator kualitas kehidupan, diharapkan akan kesadaran kita menjaga lingkungan sungai supaya tetap bersih serta menggunakan air sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian ketersediaan air tetap bisa dinikmati khalayak masyarakat sepanjang zaman sampai generasi mendatang.

Mengingat akan kesadaran itu Departemen Pengabdian Masyarakat (DPM) Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL)  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) hari ini  Rabu (23 Maret) mengadakan susur sungai kali kuning di Jl.Raya Tajem Wedomartani Sleman Yogyakarta. Susur sungai kali kuning ini dilakukan bertepatan dengan peringatan hari air 23 Maret.

Menyusuri kali kuning dengan maksud meningkatkan kepedulian masyarakat termasuk didalamnya mahasiswa terhadap lingkungan sekitar, mengurangi sampah di lingkungan sekitar sungai, menjaga kelestarian air dan ketersediaan air, serta mengajak masyarakat guna membudayakan buang sampah pada tempatnya. Dengan  hari air 2016 kita manfaatkan “setetes air untuk kehidupan”.

{mosimage}Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)   terus menunjukkan komitmennya bersama Univrsitas menuju World Class University dengan memperkuat kerjasama berbagai Perguruan Tinggi Internasional. Sepertihalnya Rabu siang (23 Maret) bertempat di Ruang Sidang Magister Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 FTSP UII menerima kunjungan  kerjasama  dari Kyoto, Jepang.

Beberapa delegasi dari Kyoto  Jepang  dipimpin oleh   Prof. Kazuo Sasaki, disambut oleh  Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.SC), Pakar Gempa Indonesia yang sekaligus Ketua Program Magister Teknik Sipil PMTSP UII (Prof.Ir.Sarwidi, MSCE.,Ph.D.,I-PU; Prof.Ir.Widodo, M.Sc., Ph.D,; Danang Samsurizal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY,  Dr.Micah Fisher dari  University of Hawaii at Manoa (UHM) AS dan Sri Aminatun, ST., MT (Dosen Teknik Sipil).

Delegasi dari Jepang berkunjung langsung ke FTSP  UII guna mempresentasikan alat deteksi gempa tercanggih  di Negara Jepang didepan hadirin. Sesuai dengan pemaparannya Jepang menawarkan diri kepada FTSP UII untuk memasang sebuah alat deteksi gempa tersebut di FTSP UII. Menurut rencana alat ini akan dipasang sebanyak 100 (seratus) titik yang tersebar di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Atas penawaran tersebut  FTSP UII dengan senang hati menerimanya, begitu pula pakar gempa  Prof.Ir.Sarwidi, MSCE., Ph.D., I-PU,   Prof.Ir.Widodo, M.Sc., Ph.D,  Danang Samsurizal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyambut dengan baik dan positip. Tindaklanjut  kerjasama ini terwujud sebagaimana kerjasama dalam penanggulangan bencana saat terjadi bencana gempa bumi di Bantul DIY  sepuluh tahun silam (tahun 2006).

{mosimage}Secara tidak langsung penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba juga menimbulkan dampak kerugian yang tinggi dan berjangka panjang berupa rendahnya mutu kesehatan, pendidikan, intektualitas dan produktifitas sumber daya manusia. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba berkaitan dengan merebaknya permasalahan sosial dan  kriminalitas. Mengingat kompleksnya kejahatan, moral dan mewabahnya permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, serta dampak dan ancamannya yang berat terhadap berbagai aspek kehidupan serta masa depan kita maka, Senin (21 Maret) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan sosialisasi pecegahan penggunaan narkoba  bertempat di Ruang Sidang Dekanat Lantai 2 Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, dengan narasumber Prof.Dr.dr.H.Soewadi MPH, Sp.Kj (K) Kepala Pusat Studi penyalahgunaan Narkoba (NAPSA) UII.

Narkoba sudah menjalar kemana mana sampai di atas darurat, dan narkoba ini dapat terkena kepada siapapun juga, oleh karena itu kedepan di FTSP akan dibuat test simulan. Untuk itu setelah kita nanti mengikuti sosialisasi ini kami mohon dibuat se-preventif mungkin, dan kepada bapak bapak tokoh masyarakat untuk dapat menyampaikan kepada warganya, begitu pula kepada bapak atau Ibu kost diajak untuk bersama sama menjaga penyalahgunaan narkoba,  dan kita berharap mudah mudahan kita tidak ada yang terkena narkoba.

Demikian kata sambutan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam sosialisasi pecegahan penggunaan narkoba yang dihadiri tidak kurangg dari 50 (lima puluh) orang yang terdiri dari segenap Lembaga Mahasiswa FTSP, para Asistensi Agama Islam (AAI) FTSP, serta segenap pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Wilayah (RW) kampung sekitar FTSP UII.

Prof.Dr.dr.H.Soewadi MPH, Sp.Kj (K) mengatakan saat ini sudah saatnya Pusat Studi penyalahgunaan Narkoba (NAPSA) untuk bergerak dengan memerlukan Bapak/Ibu Saudara utuk ikut dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba ini. Tidaklah mungkin saya ini untuk bergerak sendiri untuk menangani masalah ini. Demikian pembuka sosialisasi bersama Kepala Pusat Studi penyalahgunaan Narkoba (NAPSA) UII yang juga merupakan dokter Polda DIY.    

Dalam narkoba ada beberapa istilah seperti drug, drug dependence, toleransi dan ketergantungan, baik ketergantungan psikis ataupun fisik. Drug adalah bahan atau zat yang dapat mempengaruhi atau mengubah mental dan tingkah laku orang yang memakainya. Sedangkan drug dependence itu adanya ketergantungan suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental atau keduanya terhadap obat, yang terjadi sebagai akibat pemakaian obat secara terus menerus atau sekali kali (kadang kadang). Dan ada dorongan untuk menggunakan obat secara kontinyu atau periodik. Ketergantungan fisik ditunjukkan dengan adanya toleransi dan sindrom penghentian obat, kalau psikis suatu keinginan atau dorongan yang tak tertahankan untuk memakai obat.

Beberapa sifat NAPSA menimbulkan keinginan tak tertahankan, bila takaran ditambah atau dosis dinaikkan dapat menimbulkan over dosis dan keracunan, sehingga menimbulkan ketergantungan psikis seperti gelisah, murung, emosional dan meninmbulkan ketergantungan fisik seperti timbulnya gejala putus obat. Konon khabarnya pemakai  narkoba mempunyai kepercayaan bahwa NAPSA dapat mengatasi semua persoalan, disamping mendapatkan kenikmatan, menghilangkan rasa sakit dan sangat mudah didapat.

Prof.Soewadi meminta, adanya beberapa hal yang perlu dideteksi dan diwaspadai pemakai NAPSA yaitu  mempunyai perubahan perilaku, akan banyak meninggalkan ibadah (sholat), membolos sekolah atau kuliah, pergaulan bebas, menjual barang barang, melanggar kedisiplinan, bahkan melawan serta suka mengancam kekerasan dan berkelahi. Gejala pemakaian NAPSA seperti emosi menjadi labil, timbul rasa permusuhan sehingga mudah bertengkar, timbul rasa malas, mengantuk, sulit berpikir, bicara dan tindakan menjadi lambat.

Situasi pengguna NAPSA di tahun 2014 sebanyak 62.028 orang lebih sedikit bilamana dibandingkan tahun 2011 pengguna NAPSA sebanyak 83.952 orang. Dan tahun 2015 yang lalu situasi pengguna NAPSA seluruh Indonesia sebanyak 5,8 juta jiwa. Tutup Prof.Soewadi.

{mosimage}Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji`un, civitas academika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullah HARTONO (Purna Tugas Tenaga Kependidikan FTSP UII), yang meninggal pada Kamis 17 Maret 2016 Pukul 14.40  WIB, pada usia 58 Tahun.

Pemakaman Jenazah di Kompleks Pemakaman UII, Jalan Kaliurang Km. 14,5 Sleman pada Jum’at 18 Maret   2016, Pukul 13.00 WIB (setelah Sholat Jum’at). Jenazah berangkat dari rumah duka Perumahan Nogotirto II Jl.Kalimantan F-145 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menuju Masjid Ulil Albab Pukul 11.00 Wib untuk disembayangkan selanjutnya dikebumikan di makam UII.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan 2 (dua) putra/putri. Semoga Allah SWT. menerima segala amal kebaikan almarhum dan mengampuni segala dosa dosa dan kekhilafannya dengan husnul khootimah. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan iman dan ketabahan dari Allah SWT. Aamin.

{mosimage}Senin sore (14 Maret) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Sosialisasi yang diadakan kontinyu  sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2016 ini Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikann Tinggi  menyelenggarakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang meliputi PKM GT (Gagasann Tertulis) dan AI (Artikel Ilmiah) pendanaan tahun 2017 yang akan datang

Sebagai narasumber Kepala Bidang Alumni dan kemahasiswaan PPKF FTSP UII (Dr.Ir.Kasam, MT); Ir.Hastuti Saptorini, MA; dan Ir.Rini Darmawati, MT dengan peserta yang hadir 80 (delapan puluh) mahasiswa dilingkungan FTSP UII.  

Ir.Hastuti Saptorini, MA menyampaikan PKM AI merupakan produk Program Kreativitas Mahasiswa yang menuangkan pemikiran dan hasil kegiatan ilmiah yang telah dilakukan kedalam sebuah artikel sesuai kriteria standar penulisan jurnal ilmiah. Dimana PKM AI ini memiliki 3 (tiga) karakter yang harus diperhatikan seperti tanpa usulann pembiayaan, usulan berupa artikel ilmiah siap terbit yang mengikuti kelaziman kaidah penilisan suatu jurnal ilmiah, dan artikel bersumber dari kegiatann yang telah selesai dilakukan kelompok mahasiswa.

Sedangkan PKM GT adalah merupakan produk Program Kreativitas Mahasiswa yang menuangkan ide kreatif atas persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Terdapat 4 (empat) ciri ciri atau karakter PKM GT meliputi unik, kreatif, bermanfaat langsung masyarakat, dan solutif. Hastuti Saptorini, MA mengingatkan bahwa prasyarat pengunduhan proposal bisa diterima bilamana format dan perlengkapan administrasi terpenuhi dengan baik.

Sementara Dr.Ir.Kasam, MT berpendapat bahwa PKM AI merupakan artikel dari aktivitas yang sudah dilakukan, dan judul harus sesuai bidang ilmu ketua tim, serta bisa masuk ke e-joernal DIKTI. Sedangkan PKM GT mengenai ide atau gagasan inovatif, judul tidak harus sesuai bidang ilmu ketua tim, dan bisa masuk ke PIMNAS. Sedangkan Ir.Rini Darmawati, MT sebagai nara sumber menjelaskan mengenai kriteria pengusulan, sistematika proposal kegiatan, pembahasan sampai dengan kesimpulan.