Perlunya menjalin silaturahmi dan bertukar ilmu dengan Program Studi universitas lain melatar belakangi Universitas Brawijaya (Unibra) Malang untuk melakukan studi banding ke Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), hari ini Senin (25 Juli) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Tujuan studi banding kali ini adalah berkaitan dengan mata kuliah kurikulum dan skripsi/ tugas akhir mengenai bentuk, lingkup dan pengelolaannya. Tugas studio dan pengelolaan dokumentasi pun menjadi bahan studi banding dalam kunjungan. Kunjungan Studi banding Unibra ke FTSP UII  terdiri dari 5 (lima) dosen pengajar Unibra yang dipimpin oleh Ir.Rinawati P.Handajani, MT.

studi banding

Hadir dan menerima kunjungan study banding Ketua Programm Studi Arsitektur UII Noor Cholis Idham, ST., M.Arch., Ph.D IAI; Ketua Program Profesi Arsitektu (PPAr) UII Ir.Ahmad Saifudin Mutaqi, MT; serta Ketua Bidang Humas dan Kerjasama FFKF FTSP UII Abdul Robbi Maghzaya, ST., M.Sc. 

Program Studi Arsitektur UII mempunyai misi mengarahkan mahasiswa mempunyai karakter diri dan sikap hidup yang kuat, inovatif dalam berkarya. Sedangkan visi Arsitektur UII memformulasikan secara terpadu dengan mendidik mahasiswa menjadi sarjana arsitektur dan arsitek profesional unggul melalui proses pembelajaran integratif berbasis budaya studio. Disamping itu juga mendidik mahasiswa supaya menjadi sarjana arsitektur dan arsitek profesional kreatif, kompeten dalam perancangan yang konprehensif dan memiliki keuletan jiwa wira usaha.

studi banding 2

Lulusan Program Studi Arsitektur UII terdiri dari 2 (dua) tipe yang merupakan sebuah respon terhadap variasi profil lulusan yangg diharapkan baik dunia industri jasa konstruksi baik sebagi profesional arsitek dan nsarjana arsitektur yang siap dikembangkan menjadi berbagai keahlian spesifik. Kedua tipe adalah Profesi  Arsitek dan Strata 1 (Sarjana Arsitektur) yang sejak 3 (tiga) tahun silam sudah menggunakan gelar S.Ar (Sarjana Arsitektur). Ungkap Noor Cholis Idham, ST., M.Arch., Ph.D IAI.

 

seminar dan pameran arsitektur uiiSabtu (23 Juli) bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jl.Kaliurang Km.14,5 mengadakan Seminar Karya dan Pameran Mahasiswa Arsitektur Indonesia. Sebagai pembicara  Prof.Dr.Ir. I.Wayan Runa, MT., AA (Dekan Fakultas Teknik Warmadewa), Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. dan Ir. Revianto Budi Santoso, M.Arch. (dosen Arsitektur UII).

Seminar dan pameran bertajub Multikulturalisme Arsitektur di Indonesia dibuka oleh Rektor UII (Dr.Ir. Harsoyo, M.Sc). Dalam sambutannya Rektor UII mengatakan, kedepan peran arsitek semakin dibutuhkan, tidak sedikit yang dijumpai pembangunan rumah dipenuhi dengan penggunaan material conblok, sehingga air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah. Air hujan dialirkan ke parit dan sungai yang kemudian menyebabkan banjir menggenang rumah-rumah penduduk karena debit air yang meluap.

Oleh karenanya agar tidak terjadi kerusakan kiranya juga penting adanya sinergi yang baik antara arsitek dan provesi teknik sipil. Dengan harapan semoga dengan semakin majunya teknologi komputer, hasil karya arsitek dapat lebih mudah dikerjakan oleh provesi teknik sipil, seperti dalam perhitungannya.

Dengan perkembangan arsitek akan memberikan nuansa baru dalam bidang-bidang pembangunan. Bahkan tidak hanya dalam hal bangunan gedung, tetapi sentuhan arsitek diharapkan juga pada pembangunan jembatan dan jalan. Jembatan yang indah tidak hanya sebagai sarana penyebrangan saja, tetapi juga menjadi tempat yang menarik dikunjungi, seperti jembatan Suramadu.

Sebagai narasumber Prof.Dr.Ir. I.Wayan Runa, MT., AA menyampaikan bahwa, faktor ekonomi mempengaruhi komunalnya kelompok sosial. Kelompok sosial yang komunal dan otonom sangat efektif untuk pengawasan lingkungan. Setelah dilakukan kajian dibalik perubahan spasial itu tersirat 4 (empat) empat makna pokok yang terkait dengan status sosial seseorang. Yakni sebagai kelompok elit, kelompok terdidik, kelompok karya dan hamba desa.

Terjadinya perubahan spasial seperti bangunan semakin kompleks dan bangunan yang terkait dengan ritus desa lebih sulit berubah dibandingkan bangunan yang terkait dengan ritus individu keluarga. Perubahan yang terjadi pada spasial rumah tingal disebabkan oleh perubahan pola pikir manusia.

Narasumber lain disampaikan oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D mengenai multikulturalisme arsitektur. Bahwa- arsitek dalam konteks pemikiran assemblage dapat dilihat sebagi bagian, seperti lebah dalam proses simbiosis. Namun bila melihat kasus Bali, dimana banyak arsitek asing yang berpraktik di pulau tersebut bahkan mengispirasi arsitek lokal, maka posisi arsitek sering berada pada situasi ambiguitas. Hal ini disebakan karena arsitek dalam melakukan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keinginan klien, peraturan bangunan, dan iklim.

 syawalan ftsp 1437 H

Bersilatur-ikhwan atau yang pepoler disebut dengan syawalan merupakan momen tepat untuk saling memaafkan agar hati kita kembali bersih, fitrah. Dengan saling berjabat tangan dan memaafkan secara tulus ikhlas, khilaf dan salah kita terhadap sesama akan luntur dengan sendirinya. Syawalan menjadi sebuah media   yang sangat efektif. Dengan Syawalan, ikatan persaudaraan antar kita  dapat semakin erat terjalin,   dan menumbuhkan semangat persaudaraan yang mendalam. Pada kesempatan itu pula Allah SWT membuka lebar-lebar guna mendapatkan ampunan dan meraih surga seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.

Syawalan dan pelepasan calon jama’ah haji keluarga besar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Sabtu (16 Juli) yang bertepatan pada tanggal 11 Syawwal 1437 H bertempat di Hall Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Kam.14,5 Sleman Yogyakarta.

Hikmah syawwalan sekaligus pelepasan calon jama’ah haji dan Purna Tugas disampaikan oleh Ustadz Ir.H.Munadhir, MS.   Beliau mengajak dan mengharapkan supaya kita meningkatkan kwalitas iman  dengan ibadah yang telah dilakukan selama bulan ramadhan. Salah satunya adalah sholat berjama’ah, Itulah kunci meraih iman. Calon jama’ah haji FTSP yang dilepas adalah Ir.Subarkah, MT beserta istri, sedangkan yang purna tugas sebanyak 2 (dua) orang.

Acara Syawalan yang sebelumnya disampaikan kata sambutan oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, MSc) dan Rektor UII (Dr.Ir.H.Harsoyo, M.Sc) di hadiri lebih dari 300  (tigaratus) orang baik dosen dan tenaga kependidikan beserta keluarga serta purna tugas yang memadati Hall FTSP UII.

syawalan ftsp 1437 H

Bersilatur-ikhwan atau yang pepoler disebut dengan syawalan merupakan momen tepat untuk saling memaafkan agar hati kita kembali bersih, fitrah. Dengan saling berjabat tangan dan memaafkan secara tulus ikhlas, khilaf dan salah kita terhadap sesama akan luntur dengan sendirinya. Syawalan menjadi sebuah media   yang sangat efektif. Dengan Syawalan, ikatan persaudaraan antar kita  dapat semakin erat terjalin,   dan menumbuhkan semangat persaudaraan yang mendalam. Pada kesempatan itu pula Allah SWT membuka lebar-lebar guna mendapatkan ampunan dan meraih surga seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.  

 

hikmah syawalan

Syawalan dan pelepasan calon jama’ah haji keluarga besar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Sabtu (16 Juli) yang bertepatan pada tanggal 11 Syawwal 1437 H bertempat di Hall Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Kam.14,5 Sleman Yogyakarta.

calon jamaah hajiHikmah syawwalan sekaligus pelepasan calon jama’ah haji dan Purna Tugas disampaikan oleh Ustadz Ir.H.Munadhir, MS.   Beliau mengajak dan mengharapkan supaya kita meningkatkan kwalitas iman dengan ibadah yang telah dilakukan selama bulan ramadhan. Salah satunya adalah sholat berjama’ah, Itulah kunci meraih iman. Calon jama’ah haji FTSP yang dilepas adalah Ir.Subarkah, MT beserta istri, sedangkan yang purna tugas sebanyak 2 (dua) orang.

sambutan dekan FTSP

Acara Syawalan yang sebelumnya disampaikan kata sambutan oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, MSc) dan Rektor UII (Dr.Ir.H.Harsoyo, M.Sc) di hadiri lebih dari 300  (tigaratus) orang baik dosen dan tenaga kependidikan beserta keluarga serta purna tugas yang memadati Hall FTSP UII.

doa bersama

 

 

Insya Allah Universitas Islam Indonesia (UII)  segera mempunyai program doktor (S3) lagi, yaitu  Program Studi S3 Teknik Sipil  yang akan mengawali sejarah jenjang pendidikan tertinggi dalam sistem pendidikan di lingkungan FTSP UII. Terungkap dalam visitasi pembukaan program studi S3 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII  yang digelar Rabu (29 Juni) bertempat di Ruang Sidang Dekanat FTSP UII Gedung Mohhamad Natsir Jl.Kaliurang K.14,5 Sleman, Yogyakarta. Hadir untuk meninjau persiapan akhir pembukaan program doktor (S3) ini adalah reviewer berskala nasional dengan tim asesor DIKTI Prof.Dr.Adang Suwandi Ahman (dari ITB); Prof.Dr.Ir.Syamsul Rizal, M.Eng (dari UNSYIAH Aceh); dan Prof.Dr.Ir.Salengke, M.Sc. (dari UNHAS Makasar).  

Visitasi Pembukaan Program Doktor di FTSP UII

 

Rektor UII Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc  dalam sambutannya mengungkapkan, tantangan guna membangun pendidikan S-3 (Program Doktor) Teknik Sipil di dalam negeri semakin mendesak manakala melihat rasio jumlah doktor dan penduduk di Indonesia yang masih timpang. Yaitu jumlah doktor di Indonesia masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti negara India, Malaysia,  dan negara-negara lain yang maju. Dengan jumlah doktor lebih kurang  24.642 orang, perbandingannya 98 dengan 1 (satu) juta penduduk. Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan perguruan tinggi tertua nasional, oleh karenanya merasa terpanggil untuk menjawab tantangan ini.
visitasi doktor s3

Sementara Prof. Ir. Widodo, Ph.D selaku Ketua Program Pendirian Prodi S-3 Teknik Sipil UII mengatakan FTSP UII berencana mengembangkan prodi yang secara spesifik memiliki keunggulan di bidang kebencanaan dan manajemen risiko bencana. Tentunya di samping fokus pada peningkatan kapasitas keilmuan di bidang teknik sipil, para peserta juga akan mendapatkan bekal keilmuan di bidang yang terkait dengan ilmu kebencanaan; sehingga   menyusun kurikulum yang menggabungkan pendekatan multidisipliner antara ilmu eksak teknik sipil dan ilmu sosial bidang menajemen bencana. Hal ini pula didasarkan pada pengalaman UII yang cukup intens menangani berbagai persoalan kebencanaan, misalnya mulai dari erupsi gunung berapi, gempa bumi, dan tanah longsor yang terjadi.

 

ketua assesor

Ketua asesor DIKTI (Prof. Dr. Adang Suwandi Ahmad) berpesan agar dalam mendirikan prodi terus menjalin komunikasi dengan para asesor. Sebab mereka memiliki pengalaman sebagai pihak yang lebih awal merintis prodi S-3 bidang teknik di lingkungan universitasnya masing-masing. Pengalaman tersebut dapat menjadi bahan pembelajaran bagi FTSP UII.

foto