,

Dokter Alumnus UII Gratiskan Pasien Kurang Mampu Dalam Kuliah Umum FTSP

Dokter Alumnus UII Gratiskan Pasien Kurang Mampu Dalam Kuliah Umum FTSP

Pemilik klinik gratis bernama dokter Ferihana alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) membuka layanan klinik gratis dan beramal demi melayani masyarakat miskin dan kurang mampu dengan tidak mengenakan biaya sepeserpun alias gratis, di rumahnya Dusun Sumberan 297 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Dirinya mendirikan klinik yang diberinama Rumah Sehat Muslim dan Dhu’afa, yang dirikan beberapa tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2012, yang menggratiskan biaya kepada masyarakat yang tidak mampu. Sedangkan pasien yang mampu dan ingin berinfaq disediakan kotak infak seikhlasnya dan tidak diberikan tarif harga, sebagaimana disampaikan dokter Ferina dalam kuliah umum tentang “Membangun Bisnis antara Idealisme dan Materialisme, serta Kiat Membangun Usaha Yang Sukses” kemarin Sabtu (22 Oktober) bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Dokter Ferina mengatakan, berdirinya klinik gratis ini berawal dari keprihatinannya, Ia melihat warga miskin cenderung enggan berobat karena tidak memiliki uang. Dari keprihatinan itu, dokter Ferina berinisiatif membuka klinik dirumahnya. Dokter lulusan UII ini mengaku bahwa dirinya sejak kecil keluarga (kakek dan ayahnya)  telah mengajarkan agar dirinya menjadi pribadi yang memiliki jiwa sosial yakni membatu sesama, terlebih orang yang tidak mampu. Sehingga membuka klinik gratis bagi warga miskin ini sudah menjadi panggilan hati, dengan pembiayaan klinik yang dibangun secara subsidi silang.

Mengenai obat yang diberikan kepada pasien tidak ada perbedaan  bagi yang membayar melalui infaq ataupun yang tidak. Insyaa Allah obat yang kami sediakan adalah obat yang berkualitas. Kamipun menyediakan obat herbal sebagai pilihan. Ungkapnya.

Ke depan, kami jika ada rejeki akan mengembangkan kliniknya menjadi lebih besar lagi, sehingga bisa membantu pasien yang harus rawat inap khusus bagi warga miskin. Tantangan Dokter Ferina diakui sangat berat pada awalnya  karena waktu itu  banyak yang menghina dan merendahkannya serta menuduhnya sebagai dokter gadungan, pencitraan,  dan lain-lain tapi tak membuatnya menjadi pesimis terhadap perkataan orang lain kepadanya, tapi masih banyak juga yang membelanya. Namun Alhamdulillah masih banyak juga yang membela saya, dan saya harus bisa hadapi semua ini dengan tegar terhadap hinaan dari orang lain kepada saya. Oleh karenanya kita harus selalu istiqomah. Jelasnya dengan tegas.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5060r.jpg

Sebelumnya disampaikan sambutan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) mengajak untuk mengikuti jejak Beliau dalam berkiprah di kancah sosial dalam membantu masyarakat lemah di tengah tengah masyarakat guna membangun bisnis secara Islamy. Turut hadir pula Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), serta lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) mahasiswa yang tersebar dari Program Studi Teknik Lingkungan, Arsitektur maupun Teknik Sipil.