Halal Bihalal, Membangun Kehidupan Yang Harmonis

Halal bihalal ini adalah sebuah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, kebersamaan, persatuan dan saling berbagi kasih sayang terutama sesudah hari raya idul fitri. Dalam kacamata Islam, halal bihalal bertujuan menghormati sesama manusia dalam bingkai silaturrahim. “Melalui halal bihalal ini kita ingin membangun kebersamaan dan membangun kehidupan yang harmonis untuk menggapai kesuksesan,” tuturnya.

Demikian disampaikan Dekan FTSP UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. dalam syawalan keluarga besar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) pada 16 Syawal 1444 H/7 Mei 2023 di Hall Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII. Pada kesempatan tersebut, hikmah syawalan disampaikan oleh ustaz Ahmad Fauzi Satriyono, S.Ag., M.A. dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Minggir Sleman.

Dalam paparannya, ustaz Ahmad Fauzi Satriyono menyampaikan bahwa ada tiga kelompok orang yang mendapatkan idul fitri, yaitu orang yang muslih yang bisa menebar kebaikan, sehingga kebaikan dapat dirasakan oleh orang lain. Kedua adalah orang yang istiqomah beribadah kepada Allah, sekalipun ramadan telah meninggalkannya, dan yang ketiga adalah orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya.

Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa halal bihalal mengingatkan kepada kita tentang pentingnya menjaga kesucian diri kita dari dosa dengan sesama manusia, di samping dosa dengan Allah SWT. Kesucian diri dari dosa dengan sesama manusia itu diperlukan bukan hanya untuk di akhirat nanti, melainkan untuk kesuksesan hidup di dunia saat ini. Manusia memerlukan interaksi, komunikasi, dan kerjasama yang harmonis dan baik dengan manusia yang lain.

“Dinamika, siklus, dan proses kehidupan itu dapat berjalan dengan baik dan sehat, bila hubungan antara manusia berlangsung sehat, wajar, dan harmonis,” ungkapnya.