Prodi Teknik Sipil FTSP UII Delegasikan Para Laboran Ikuti Seminar Nasional PLP di ITS

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/wa2.jpeg

Seiring dengan peningkatan pembangunan, khususnya pembangunan jalan sangat penting. Baik jalan pedesaan untuk pelayanan transportasi hasil produk pertanian, home Indrustri, peternakan dan lain-lain. Untuk mendapatkan  mutu suatu perkerasan jalan yang baik, salah satunya dengan cara membuat Job Mix Formula (JMF), kenapa ? sebab JMF adalah perilaku atau prosedur yang harus dipenuhi persyaratannya baik syarat agregat dan syarat aspal yang akan digunakan untuk membuat campuran AC-BC .

 

JMF bertujuan untuk mengetahui porsi agregat kasar, sedang, halus, dan pasir disamping untuk mengetahui porsi aspal yang akan digunakan, serta untuk mengetahui karakteristik marshal test, sehingga akan dihasilkan Kadar Aspal Optimal (KAO). Manfaat JMF AC-BC  sebagai dasar campuran beton aspal untuk pekerjaan di lapangan, disamping sebagai control suatu pekerjaan dengan campuran AC-BC, dan sebagai acuan bagi pemula yang akan membuat Job Mix Formula AC-BC.

 

 http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/wa2.jpeg

 

Demikian disampaikan Sukamto HM Laboratorium Jalan Raya Program Studi Teknik Sipil sebagai pemakalah dalam Seminar tersebut dengan judul “Pembuatan Job Mix Formula Campuran AC-BC ” dalam seminar yang  diselenggarakan oleh Institut Teknologi Surabaya (ITS) Jawa Timur,  pada Rabu dan Kamis (16-17 November). Kesempatan yang baik ini Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengirimkan 7 (tujuh) delegasi Laboran Seminar Nasional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yaitu, Sukamto HM, Abdul Supardi, Amirul Yahya, Darusalam, Suwarno,  Pranoto, dan Yudi Falal.

Dalam presentasinya Sukamto HM mengaku,  menyampaikan hasil penelitian yang di lakukan di Laboratorium Jalan Raya Prodi Teknik Sipil, FTSP UII, dengan mengambil kesimpulan bahwa pembuatan Job Mix Formula (JMF) beton aspal campuran AC-BC dengan proporsi agregat kasar 17,3 %,  agregat sedang  40,7 %,  agregat halus 42,0 %, dengan kadar aspal optimum (KAO) sebesar 5.01 %.

Kami mengusulkan kepada Bapak Dr.Feri Ramadhan, mohon  Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) semacam ini pelibatannya tidak hanya sebatas Perguruan Tinggi Negeri (PTN) saja, namun juga melibatkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), karena dalam seminar ini UII adalah satu satunya PTS yang ikut andil didalamnya. Semoga usulan ini dapat terwujud sampai ke Dirjen Dikti.  Ungkapnya.